Ulasan film ‘Seseorang yang saya kenal’: Sangat akrab

Layanan Berita Ekspres

Elvis Presley menyanyikan lagu terkenal, Home is where the heart is. Tidak peduli seberapa jauh kita menjauh darinya, rumahlah yang memberi kita perasaan permanen dan rasa memiliki. Inilah sebabnya ketika pencipta reality show terkenal Ally (Allison Brie) mengalami kemunduran profesional yang besar, insting pertamanya adalah pulang.

Untuk seseorang yang terus-menerus berusaha menemukan cara untuk membuat kontestan reality show kehilangan kewaspadaan dan memberinya momen kebenaran, Ally sendiri tidak pernah diberi ruang dan kesempatan yang sama untuk bisa jujur ​​​​pada dirinya sendiri.

Dalam contoh yang indah, Ally berkata, “Kebanyakan orang putus asa untuk memberi tahu Anda bagaimana perasaan mereka… mereka membutuhkan izin untuk melakukannya.” Dan momen inilah yang melemparkannya ke dalam spiral yang melibatkan kecemburuan, hasrat, pengertian, ambisi,penerimaan dan, tentu saja, rekonsiliasi.

Saat kembali ke kampung halamannya di Leavenworth, Ally bertemu dengan mantannya, Sean (Jay Ellis). Mereka hampir menyalakan kembali api yang telah padam satu dekade sebelumnya. Ally yang bingung mencoba menemukan ‘rumahnya’ di Sean yang melamun, hanya untuk terbangun secara kasar keesokan harinya ketika dia mengetahui bahwa dia bertunangan untuk menikah dengan Cassidy (Kiersey Clemons).

Dari sini, film ini mengikuti pola yang sudah sering kita lihat di Hollywood. Sedemikian rupa sehingga Cassidy benar-benar menghadapkan Ally dengan bertanya, “Kamu tidak menarik Julia Roberts dari Pernikahan Sahabatku, kan?” Kesadaran diri ini adalah salah satu kekuatan utama Seseorang yang Dulu Saya Kenal, yang menghindari konvensi dengan menemukan cara baru untuk mengatakan hal yang sama.

Meski dirangkai oleh benang yang lepas, film ini berhasil karena penampilan yang menawan. Sungguh menyenangkan memiliki Brie dan Danny Pudi berperan sebagai teman lama yang telah lama hilang yang memiliki begitu banyak cinta dan rasa hormat satu sama lain, tetapi masih berselisih. Para penulis (Dave Franco dan Brie) tidak melukis pihak mana pun sebagai antagonis–– masing-masing dari mereka memiliki alasan yang kuat atas tindakan mereka. Karakter membuat kesalahan dan menyelesaikannya sebagai orang dewasa. Bahkan lebih baik jika film ini membahas pentingnya pemberdayaan dan kemandirian tanpa brouhaha. Meskipun Seseorang yang Dulu Saya Kenal memiliki hati seorang remaja rom-com, itu disusun sebagai romansa yang matang. Persembahan Prime Video di Hari Valentine adalah pengingat bahwa apa pun yang terjadi, cinta selalu menang pada akhirnya.