Terran 1: Ruang Relativitas Meluncurkan Roket Cetak 3D Pertama di Dunia

AMERIKA SERIKAT: Relativity Space, sebuah perusahaan kedirgantaraan yang berbasis di California, berhasil meluncurkan roket cetak 3D pertama di dunia, Terran 1, dari Cape Canaveral, Florida, pada hari Rabu.

Meskipun roket gagal mencapai orbit karena anomali selama pemisahan tahap kedua, peluncuran tersebut menunjukkan bahwa 85% roket cetak 3D dapat menahan kerasnya lepas landas.

Terran 1 Ruang Relativitas

– Iklan –

Terran 1 mampu meluncurkan hingga 2.755 pound (1.250 kilogram) ke orbit rendah Bumi dan diiklankan sebagai lebih murah untuk dibuat dan diterbangkan.

Menurut Relativity Space, roket tersebut didorong oleh oksigen cair dan gas alam cair, propelan masa depan, dan tingginya 110 kaki (33,5 meter) dengan diameter 7,5 kaki (2,2 meter).

Kredit Foto: Twitter/ruang relativitas

– Iklan –

Delapan puluh lima persen massa Terran 1 terbuat dari paduan logam yang dicetak 3D, termasuk satu mesin Aeon Vacuum dan sembilan mesin Aeon 1 yang digunakan pada tahap pertama. Printer logam 3D terbesar di dunia digunakan untuk membuat item cetakan 3D terbesar yang pernah ada.

Tujuan utama Relativitas adalah membuat roket yang 95% dicetak 3D. Terran R, roket yang lebih besar yang dibuat oleh perusahaan yang sama, dapat meluncurkan muatan dengan berat hingga 44.000 pound (20.000 kg) ke orbit rendah Bumi.

– Iklan –

Peluncuran perdana Terran R, pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali, direncanakan untuk tahun berikutnya. Roket relativitas dapat dibuat dari bahan mentah hanya dalam waktu 60 hari dan membutuhkan suku cadang 100 kali lebih sedikit daripada roket konvensional berkat teknologi pencetakan 3D.

Menurut CEO Tim Ellis, yang juga ikut mendirikan bisnis tersebut pada tahun 2015, organisasi tersebut memiliki perjanjian sebesar $1,65 miliar dalam kontrak peluncuran komersial, terutama untuk Terran R.

Peluncuran Terran 1 yang berhasil akan menandai kendaraan pertama yang didanai swasta menggunakan bahan bakar metana untuk mencapai orbit rendah Bumi pada percobaan pertamanya, menurut Relativitas.

Sementara kegagalan roket untuk mencapai orbit mengecewakan, peluncuran tersebut merupakan tonggak penting dalam pengembangan roket cetak 3D dan potensi untuk merevolusi industri kedirgantaraan dengan metode produksi yang lebih efisien dan hemat biaya.

Baca Juga: NASA Meluncurkan Pakaian Antariksa Baru untuk Misi Bulan Mendatang dengan AxEMU Axiom