Pengungsi Rohingya asal Bangladesh diyakini terapung-apung di Laut Andaman karena mesin mogok

Oleh PTI

KOLKATA: Hampir 160 pengungsi Rohingya, yang melarikan diri dari kamp-kamp di Bangladesh, kini diyakini terapung-apung di Laut Andaman karena mesin perahu mereka rusak.

Salah satu pengungsi berhasil menghubungi Inisiatif Hak Asasi Manusia Rohingya (RHRI) dan memberikan koordinat yang menunjukkan kapal hanyut di tenggara Kepulauan Andaman menuju Aceh di Indonesia.

“Sejak kontak dilakukan pada hari Rabu, kami tidak memiliki berita kemana mereka telah hanyut. Kami telah mengimbau semua lembaga yang bekerja dengan para pengungsi laut tersebut untuk mencoba dan membantu orang-orang ini,” kata Direktur RHRI Sabber Kyaw Min kepada PTI melalui telepon .

Namun, pernyataan RHRI tidak dapat diverifikasi secara independen baik oleh Indian Coast Guard maupun Unified Andamans & Nicobar Command.

Juru bicara Komando melalui WhatsApp mengatakan: “Kami tidak memiliki informasi. Dari lokasi yang diberikan RHRI, ternyata kapal Rohingya berada di luar perairan India. Pengungsi kebanyakan perempuan dan anak-anak, yang berjumlah 120 orang, dan 40 pria dewasa,” kata Min pada hari Jumat.

Pengungsi Rohingya telah melarikan diri dari Kutupalong, kamp pengungsi terbesar di dunia di Ukhiya di Cox’s Bazaar dan Balukali Bangladesh, kamp pengungsi padat lainnya di dekatnya.

“Para pengungsi sangat membutuhkan makanan, air dan keamanan,” kata Min.

Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan berkata, “Ada beberapa laporan media tetapi saya tidak mengetahui adanya insiden seperti itu.”

Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), dalam sebuah pernyataan yang dibuat minggu lalu, memperingatkan bahaya yang terkait dengan penyeberangan tersebut.

Badan tersebut memperingatkan bahwa upaya perjalanan ini membuat orang menghadapi risiko besar dan konsekuensi fatal.

Lebih dari 1.900 orang, kebanyakan Rohingya, melakukan perjalanan melalui laut antara Januari dan November tahun ini, dibandingkan dengan hanya 287 orang pada tahun 2021.

Para pengungsi yang terbawa laut berangkat dari Myanmar dan Bangladesh, menurut UNHCR.

“Tragisnya, 119 orang dilaporkan tewas atau hilang dalam perjalanan ini, tahun ini saja,” kata agensi tersebut.

Sebagian besar pengungsi menuju Malaysia, Thailand dan Indonesia.

Pengungsi Rohingya yang berhasil mencapai Indonesia sebagian besar ditahan di Lhokseumawe di provinsi Aceh, Indonesia.