India Gelar Pertemuan SCO Pertama dengan Menteri Luar Negeri Pakistan dalam 12 Tahun

INDIA/PAKISTAN: Dalam perkembangan terakhir, India mengundang Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari, dan Hakim Agung Umar Atta Bandial untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).

Pertemuan tersebut dijadwalkan di Goa dari 4 Mei hingga 5 Mei. India telah secara resmi mengirimkan undangan kepada semua anggota SCO, bersama dengan Pakistan dan China.

– Iklan –

Menurut informasi terbaru, Menteri Luar Negeri S. Jaishankar mengirimkan undangan sombong kepada menteri luar negeri Pakistan dari komisi tinggi India di Islamabad.

Pendekatan India ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam 12 tahun setelah Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif ingin menjalin hubungan damai dengan India.

– Iklan –

Menteri Luar Negeri Pakistan terakhir kali mengunjungi India pada tahun 2012, ketika Hina Rabbani Khar datang untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan mitranya dari India.

SCO adalah organisasi antar pemerintah dengan delapan negara anggota aktif: China, India, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan. Selain itu, Iran akan menjadi bagian dari organisasi tersebut, dan mereka akan hadir dalam pertemuan tersebut sebagai anggota penuh.

– Iklan –

Sesuai laporan terbaru, Pakistan tidak akan hadir di Festival Film SCO, yang akan diadakan di Mumbai akhir bulan ini. Semua negara lain kecuali Pakistan telah mengirim entri mereka untuk diputar di festival film ketiga grup tersebut. Sharif baru-baru ini meminta kepemimpinan Uni Emirat Arab (UEA) untuk membantu menyatukan kedua negara tetangga.

Namun, masih perlu ada konfirmasi resmi dari pihak Pakistan apakah Bhutto Zardari dan Bandial akan hadir dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir dari warga Islamabad.

Bhutto Zardari dan menteri luar negeri S Jaishankar membahas terorisme dan Kashmir di sela-sela pertemuan PBB di New York Desember lalu, dan menerima undangan tersebut akan menjadi langkah pertama menuju perdamaian.

Baca Juga: Pakistan: Sekitar 220 Juta Orang Menderita Akibat Pemadaman Listrik