Gunung Merapi: Letusan Baru-baru ini dan Gas Beracun Menghentikan Pariwisata di Indonesia

INDONESIA: Pariwisata di daerah sekitar Gunung Merapi terhenti karena adanya gas beracun dan aliran lahar yang terus berlanjut, menurut laporan saat ini.

Meski belum ada korban jiwa yang dilaporkan, baik warga maupun pengunjung disarankan untuk menghindari kawasan tersebut.

– Iklan –

Terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta di Indonesia, Gunung Merapi terletak hanya 30 km dari Yogyakarta. Saat ini berada pada tingkat siaga tertinggi kedua di negara itu setelah letusan pada tahun 2020.

Meskipun letusan besar Gunung Merapi terakhir terjadi pada tahun 2010, namun sejak saat itu sering terjadi letusan gunung api kecil dengan aliran gas dan lahar panas.

– Iklan –

Meski berbahaya, Gunung Merapi tetap menjadi tujuan populer bagi para pencari petualangan. Ini adalah yang paling aktif dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia.

Bersama dengan gunung berapi lainnya seperti Gunung Semeru dan Gunung Bromo, Gunung Merapi menarik wisatawan yang mencari pengalaman mendebarkan di Indonesia. Ini menawarkan berbagai jalur pendakian yang mengarah ke puncak. Di antaranya, pendakian matahari terbit adalah yang paling populer.

– Iklan –

Pendakian ke puncak gunung berapi memberikan pemandangan yang tak terlupakan, dan petualangan mendaki gunung berapi aktif menambah sensasi tersendiri bagi pengunjung.

Namun, penting untuk berhati-hati dan mengikuti saran dari otoritas lokal. Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi paling berbahaya di dunia, dan letusannya yang sering menjadikannya tujuan yang berpotensi mematikan.

Terlepas dari bahaya yang melekat, daya pikat Gunung Merapi tetap ada, dan wisatawan terus berduyun-duyun ke daerah tersebut untuk menikmati keindahan alam dan petualangan yang memacu adrenalin.

Kesimpulannya, letusan Gunung Merapi baru-baru ini dan keberadaan gas beracun telah menghentikan pariwisata di daerah tersebut. Meskipun merupakan salah satu gunung berapi paling aktif dan berbahaya di dunia, gunung ini tetap menjadi tujuan populer bagi para pencari petualangan.

Namun, pengunjung diingatkan untuk berhati-hati dan mengikuti panduan otoritas setempat untuk memastikan keamanan mereka sambil menikmati keindahan alam yang menakjubkan dan pengalaman mendebarkan yang ditawarkan gunung.

Baca Juga: Banjir Bandang, Tanah Longsor Terus Mengguncang Selandia Baru untuk Hari Ketiga