Estonia Merayakan 105 Tahun Kemerdekaan: Melihat Kembali Perjalanannya

ESTONIA: Estonia menandai Hari Kemerdekaannya yang ke-105 pada tanggal 24 Februari dengan perayaan di seluruh negeri. Hari itu penting bagi negara Baltik, melambangkan perjalanannya yang panjang dan penuh gejolak menuju kemerdekaan.
Jalan Estonia menuju kemerdekaan bukanlah jalan yang mudah. Setelah berabad-abad dikuasai asing, termasuk masa pendudukan Soviet yang berlangsung lebih dari empat dekade, Estonia akhirnya mendeklarasikan kemerdekaannya pada 24 Februari 1918.
– Iklan –
Berbagai kekuatan asing menduduki Estonia selama berabad-abad, termasuk Denmark, Swedia, Polandia, dan Rusia.
Ia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1918, tetapi Uni Soviet segera mendudukinya pada tahun 1940, diikuti oleh Nazi Jerman pada tahun 1941.
– Iklan –
Pasukan Soviet membebaskan negara itu pada tahun 1944, tetapi Estonia tetap berada di bawah kendali Soviet.
Baru pada tahun 1991, setelah periode kerusuhan dan protes, Estonia mendapatkan kembali kemerdekaannya setelah runtuhnya Uni Soviet.
– Iklan –
Sejak saat itu, negara telah membuat langkah signifikan dalam membangun masyarakat yang demokratis dan sejahtera.
Di Tallinn, ibu kota, perayaan dimulai pagi-pagi sekali dengan upacara pengibaran bendera di Kastil Toompea.
Pejabat pemerintah, anggota militer, dan ribuan warga Estonia yang keluar untuk merayakan kemerdekaan negaranya menghadiri upacara tersebut.
Sepanjang hari, berbagai acara berlangsung di seluruh negeri, termasuk konser, parade, dan pertunjukan kembang api.
Banyak orang Estonia juga mengambil kesempatan untuk merenungkan masa lalu dan perjalanan negara itu menuju kemerdekaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Estonia dikenal karena kemajuannya dalam teknologi dan inovasi.
Negara ini telah menganut digitalisasi, dan sistem e-government-nya adalah salah satu yang paling maju di dunia. Kemajuan digital telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup orang Estonia.
Namun, perjalanan Estonia menuju kemerdekaan dan kesuksesan selanjutnya bukan hanya tentang teknologi dan inovasi.
Ini juga tentang kekuatan dan ketahanan rakyatnya, yang telah mengatasi tantangan signifikan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang.
Dalam pernyataan yang menandai kesempatan itu, Presiden Estonia Alar Karis menekankan pentingnya mengingat masa lalu sambil menatap masa depan.
Bendera Estonia, yang menampilkan tiga garis horizontal berwarna biru, hitam, dan putih, identik dengan kemerdekaan dan kebanggaan nasional negara tersebut.
Saat Estonia merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-105, perjalanan negara ini menjadi inspirasi bagi orang lain yang berjuang untuk kebebasan dan demokrasi.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi, Estonia telah menunjukkan bahwa dengan tekad dan ketekunan, segala sesuatu mungkin terjadi.
Saat perayaan mereda dan warga Estonia kembali ke kehidupan sehari-hari, mereka bangga mengetahui bahwa negara mereka telah berkembang jauh sejak mendeklarasikan kemerdekaan lebih dari seabad yang lalu.
Jalan ke depan mungkin masih panjang, namun dengan semangat kemerdekaan dan rasa kebanggaan nasional yang kuat, Estonia akan terus melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.
Baca Juga: United Airlines Boeing 777 Turun ke 775 Kaki di Atas Samudera Pasifik