AI Baru Dapat Memprediksi Monsun Musim Panas India (ISMR) 18 Bulan sebelumnya

INDIA: Algoritma AI baru dapat memprediksi Monsun Musim Panas India (ISMR). Ilmuwan di Institute of Advanced Study in Science and Technology (IASST), Guwahati, telah mengembangkan algoritme yang dapat memprediksi Monsun Musim Panas India dengan akurasi yang meningkat dan 18 bulan sebelumnya.

Predictor Discovery Algorithm (PDA), yang menggunakan satu variabel terkait laut, dibuat oleh tim peneliti dari IASST, Indian Institute of Tropical Meteorology (IITM), Pune, dan Cotton University, Guwahati.

– Iklan –

Menurut Kementerian Sains dan Teknologi, algoritme PDA dapat memfasilitasi peramalan ISMR yang terampil, yang dapat membantu petani dan bisnis membuat rencana yang efektif untuk perekonomian negara.

Ditemukan bahwa suhu permukaan laut (SST) yang umum digunakan tidak cukup untuk prediksi jangka panjang ISMR. Tim menemukan bahwa potensi keterampilan Monsun Musim Panas India yang diestimasi oleh PDA menggunakan prediktor berbasis SST rendah di semua bulan awal.

– Iklan –

Hal ini dikemukakan oleh para peneliti yang mengembangkan metode PDA, yang memproyeksikan kedalaman termoklin laut (D20) di seluruh sabuk tropis antara tahun 1871 dan 2010 ke dalam peta korelasi antara ISMR dan D20 selama periode waktu yang sama.

Teknik ini menciptakan prediktor pada setiap bulan prospek. Menurut formula baru, 18 bulan sebelum musim ISMR, potensi keterampilan ISMR berada pada titik tertinggi (0,87, dengan 1,0 tertinggi).

– Iklan –

Para peneliti dapat meramalkan ISMR selama periode 18 bulan antara tahun 1980 dan 2011 menggunakan model prediksi ISMR berbasis pembelajaran mesin, dengan keterampilan aktual 0,65.

Keberhasilan model ini didasarkan pada kapasitas kecerdasan buatan (AI) untuk mentransfer pembelajarannya dari simulasi 150 tahun oleh 45 model iklim fisik ke pengamatan aktual antara tahun 1871 dan 1974, mengungkapkan hubungan antara Monsun Musim Panas India dan pola termoklin tropis.

Terobosan teknologi AI ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian India, khususnya di sektor pertanian yang sangat bergantung pada musim hujan. Dengan potensi perbaikan model lebih lanjut, peneliti berharap untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan algoritme untuk meningkatkan akurasi dan presisinya.

Baca Juga: Spanyol Bersiap Hadapi Panas Terik, Kekeringan Perketat Genggaman di Beberapa Daerah